Tak Ada Hujan Bulan Juni
Tak juga gugur hujan bulan Juni,
Embun di rerumput pun ikut bersembunyi
:Mungkin mati,
Hanya tangis yang paling bengis
berebut saling sikut mencari sedikit spasi pada
celah-celah tanah retak yang kupijak,
Hanya lendir kelamin para pezinah
serta ampas-ampas liur pendosa yang
ludahi kerongkongan sungai yang kerontang,
Hanya mimpi yang berpeluh bersetubuh dengan gaduh
di atas atap seng pada suatu siang yang jalang,
Dan aku coba jinakkan matahari
dengan setengah gelas kopi sisa tadi pagi,
Siapa tahu kemarau mau pergi,
Sambil terus kubaca isyarat musim yang
tak pernah mampu kuterjemahi,
Kapankah hadir hujan bulan Juni?
Embun di rerumput pun ikut bersembunyi
:Mungkin mati,
Hanya tangis yang paling bengis
berebut saling sikut mencari sedikit spasi pada
celah-celah tanah retak yang kupijak,
Hanya lendir kelamin para pezinah
serta ampas-ampas liur pendosa yang
ludahi kerongkongan sungai yang kerontang,
Hanya mimpi yang berpeluh bersetubuh dengan gaduh
di atas atap seng pada suatu siang yang jalang,
Dan aku coba jinakkan matahari
dengan setengah gelas kopi sisa tadi pagi,
Siapa tahu kemarau mau pergi,
Sambil terus kubaca isyarat musim yang
tak pernah mampu kuterjemahi,
Kapankah hadir hujan bulan Juni?