Memandang Cinta Selepas Isya
Pada pucuk salib Kristus di puncak Golgota, pada padmasana Budha, pada tarian sufi para darwis dalam putaran konstanta, pada kantata puja Brahmana, pada syair-syair makrifat Rumi, pada stanza agung para resi, pada pahatan relief candi, pada sabda suci mahadewa-mahadewi, Cinta hadir membelai wajah kita yang semakin purba diterkam peradaban, Cinta datang mengibas debu-debu tubuh yang bertumpu pada sepasang kaki bertulang rapuh dan ringkih. Cinta memang tak pernah kemana karena Cinta hanya berjarak sekedipan mata. Karena Cinta selalu hadir di antara tarikan dan hembusan napas menjaga lelap panjang kita, agar pada akhirnya kita tahu kemana harus pulang saat ruh kembali terjaga.....
Malam Takbiran, 2006
Malam Takbiran, 2006