Istana Saga
:Sebuah negeri timur
Sepatusepatu berjalan sendiri pada trotoar senja,
bergegas mengejar bayangan yang entah kemana tujuaanya,
menyisakan tapak debu negeri antah berantah yang menyelundup,
mengintip kerikil tiarap yang siap menyergap dari celah retak aspal zaman.
Jarijari menari sendiri diatas kanvas senja,
mengibas angin yang mengalir entah dimana bermuara,
menggoreskan tinta pekat liur basi yang menelaga,
menghitung keriput pada wajah peradaban pada sebuah pigura purba
Penispenis berdiri mengantri di gapura senja,
mendongak congkak pada matahari yang membakar kota,
mencatat waktu detik demi detik dengan ujung kelaminnya,
mengagumi bayangan yang tercetak pada lantai lusuh masa
Sepatusepatu berjalan sendiri pada trotoar senja,
bergegas mengejar bayangan yang entah kemana tujuaanya,
menyisakan tapak debu negeri antah berantah yang menyelundup,
mengintip kerikil tiarap yang siap menyergap dari celah retak aspal zaman.
Jarijari menari sendiri diatas kanvas senja,
mengibas angin yang mengalir entah dimana bermuara,
menggoreskan tinta pekat liur basi yang menelaga,
menghitung keriput pada wajah peradaban pada sebuah pigura purba
Penispenis berdiri mengantri di gapura senja,
mendongak congkak pada matahari yang membakar kota,
mencatat waktu detik demi detik dengan ujung kelaminnya,
mengagumi bayangan yang tercetak pada lantai lusuh masa