Kisah Bulan dan Kapuk
(Sebuah Puisi Dari Seorang Adik)
Penampang suci sebuah bulan bersinar setengah
Sebatang pohon kapuk berdiri tegak-tegak
Cinta,
Kadang seperti buah simalakama
Matahari lelah naik sepenggal
Sebatang pohon kapuk masih berdiri tegak-tegak
Seorang baya bersepeda kumbang hitam datang
Karung dan kapuk lantas terserak
Kain-kain bergaris mulai dijahitkan
Penampang suci bulan yang sama kini gundah
Sebatang pohon kapuk tetap saja berdiri tegak-tegak
Terbungkus dalam sarung bantal seorang anak
Diatas balai bambu beralas tikar
Jangan ganggu!
Ini mimpi milik mereka sendiri
Penampang suci sebuah bulan bersinar setengah
Sebatang pohon kapuk berdiri tegak-tegak
Cinta,
Kadang seperti buah simalakama
Matahari lelah naik sepenggal
Sebatang pohon kapuk masih berdiri tegak-tegak
Seorang baya bersepeda kumbang hitam datang
Karung dan kapuk lantas terserak
Kain-kain bergaris mulai dijahitkan
Penampang suci bulan yang sama kini gundah
Sebatang pohon kapuk tetap saja berdiri tegak-tegak
Terbungkus dalam sarung bantal seorang anak
Diatas balai bambu beralas tikar
Jangan ganggu!
Ini mimpi milik mereka sendiri